Bismillahirrohmanirrohim, Assalamualaikum wr wb.
Ada cerita tentang seorang tukang yang telah bekerja puluhan tahun dan ingin pensiun. Ketika ia pamit, kontraktor yang mempekerjakannya memintanya membuatkan sebuah rumah lagi. Si tukang yang sudah sangat ingin pensiun, tak begitu senang mendapat tugas terakhir ini.
Maka, ia bekerja setengah hati. Ia tak sungguh-sungguh memilih material maupun mengerjakan bagian-bagiannya. Pokoknya ia ingin segera selesai dan bebas tugas. Maka, rumah itu tak memiliki kualitas terbaik yang sebenarnya bisa ia berikan.
Begitu rumah jadi, segera ia serahkan kuncinya kepada Bosnya. Namun, Kontraktor mengembalikan lagi kepadanya, dengan ucapan, “Terimalah, rumah ini adalah hadiah untukmu dan keluargamu.” Betapa menyesal dia, sebab jika ia tahu rumah itu akan ia tempati, pasti ia membangunnya dengan cara yang sangat berbeda
Kehidupan yang kita bangun tiap hari, ibarat rumah yang kelak akan kita tinggali. Maka bahan dan cara yang kita pakai saat membangun, merupakan tanggung jawab dan pilihan pribadi kita. Pertanyaannya, sudahkah kita selalu memberi pemikiran terbaik, usaha terbaik, serta keputusan terbaik ketika membangun hidup ini, sehingga kita mencapai tujuan Allah menciptakan kita ?
Bila kita tak ingin menyesal melihat hidup kita di akhir tahun kelak, mari memulai tahun ini dengan melihat tujuan akhir. Mari mencapai tujuan akhir kita dengan pengabdian terbaik setiap hari.
Wassalamualaikum wr wb. FatchurR disarikan dari : @ AW
Tinggalkan Balasan